15 April 2013

12. BAB 12 Gunung


Sekarang kami bertemu dengan seseorang ahli yang unik. Dia berbeda dengan ahli yang lain, tetapi pada saat yang sama, dia anggota dari kelompok ahli. Namanya adalah Profesor Siaveda, salah satu anggota ahli geologi dari Jepang. Dia juga salah satu ilmuwan terkenal dunia. Pemikiran Profesor Siaveda dipenuhinya dengan beberapa distorsi dan kecurigaan tentang semua agama. Memang benar apa yang dia katakan yang berkenaan dengan semua agama, kecuali Islam, sebab Islam berbeda dengan semua agama yang ia bicarakan.

Ketika kami bertemu dengannya, dia berkata kepada kami: "Anda belajar agama yang semua ada di dunia seharusnya Anda menjaga dengan menutup mulut Anda selamanya." Kami menjawab: "Tetapi mengapa, Profesor, mengapa?" Dia menjawab: "Sebab, jika Anda berbicara, Anda menyebabkan perang yang berkobar antara keseluruhan manusia di dunia". Kami bertanya kepadanya: "Mengapa persekutuan NATO dan Pakta Warsawa mengumpulkan gudang senjata nuklir secara besar-besaran dan senjata nuklir di angkasa, laut, darat, dan bawah tanah. Mengapa hal ini? Apakah hal ini untuk alasan agama?" Dia terdiam. Kemudian kami berkata kepadanya: "Bagaimananapun kami tahu bahwa sikap Anda yang berhubungan dengan semua agama, namun karena Anda tidak tahu banyak tentang Islam, Anda mungkin mendengar apa yang kami katakan." Jadi, kami menanyakannya banyak pertanyaan tentang keahliannya dan juga memberikan informasi kepadanya tentang ayat-ayat al-Quran dari Hadis Nabi yang menyebutkan fenomena yang ia bicarakan.

Satu dari pertanyaan ini adalah tentang gunung yang benar-benar mengakar di bumi. Dia menjawab: "Perbedaan pokok antara gunung yang ada di benua dan gunung yang ada di samudera terletak pada bahannya. Gunung yang ada di benua pada dasarnya terbuat dari endapan, sedangkan gunung di samudera terbuat dari batu vulkanik. Gunung di benua terbentuk dari kekuatan tekanan , sedangkan gunung di samudera terbentuk dari kekuatan perpanjangan. Tetapi, di antara kedua gunung itu memiliki persamaan bahwa mereka mengakar untuk mendukung pegunungan. Dalam hal ini, gunung di benua, ringan rendahnya berat jenis bahan dari gunung secara luas turun ke bumi sebagai akar. Sedangkan gunung di samudera juga ada bahan ringan yang menyokong gunung sebagai akar, tetapi bahan-bahan gunung disamudera ini tidak ringan sebab komposisinya ringan, tetapi panas, oleh karena itu agak meluas Tetapi dari sudut pandang berat jenis, mereka mengerjakan hal yang sama dalam menyokong pegunungan. Oleh karena itu, fungsi akar adalah penyokong gunung sesuai dengan hukum Archimedes. "

Profesor Siaveda menggambarkan semua bentuk gunung, baikyang di darat maupun di laut, sebagaimana yang menjadi bentuk iris. Dapatkah seseorang pada masa Nabi Muhammad SAW mengetahui kondisi gunung ini? Dapatkah seseorang membayangkan bongkahan gunung yang dia lihat sebelumnya benar-benar memperluas ke dalam bumi dan memiliki akar sebagaimana yang dipercayai para ilmuwan. Banyak buku geografi yang membicarakan gunung, hanya menggambarkan bagian permukaan bumi. Hal inilah yang tidak ditu­lis oleh ahli geologi, akan tetapi ilmu pengetahuan modern memberikan informasi kepada kita tentang gunung dan Allah berfirman,

"Dan gunung gunung sebagai pasak" (QS an­Naba'. 7)

Kami bertanya kepada Profesor Siaveda: "Apakah gunung-gunung itu memiliki fungsi dalam membangun kerak bumi?" Dia mengatakan bahwa hal ini belum ditemukan dan dibangun oleh para ilmuwan. Dalam pandangan jawaban, kami menyelidiki dan menanyakan tentang hal ini dan kami mendapati beberapa ahli geologi memberikan jawaban yang sama, kecuali hanya sedikit. Di antara yang sedikit itu sebagai penulis buku yang berjudul "Bumi". Buku ini dijadikan sebagai dasar referensi di beberapa universitas di seluruh dunia. Salah satu penulis buku ini bernama Frank Press. Sekarang ini dia Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan di Amerika Serikat. Sebelum itu, dia penasihat ilmu pengetahuan bekas Presiden Amerika Serikat, Jimmy Carter.

Apa yang dikatakan dalam bukunya, ia menggambarkan gunung menyerupai bentuk iris di mana gunung itu bagian kecil dari semua yang memiliki akar dan mengakar kuat di dasar tanah. Prof Press menulis fungsi gunung dan menyatakan bahwa mereka memainkan peran penting dalam menstabilkan kerak bumi. Inilah kenyataan mengapa al-Quran menggambarkan gunung pada 14 abad yang lalu. 

Allah berfirman:

"Dan gunung gunung dipancangkannya dengan teguh. " (QS an-Naazi'at : 32)

"Dan Dia menancapkan gunung gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu. " (QS an-Nahl : 15)

Namun, siapa yang telah memberi tahu Nabi Muhammad SAW tentang hal ini? Kami menanyakan kepada Profesor Siaveda pertanyaan berikut: “Apa pendapat Anda setelah melihat al-Quran dan Sunnah yang berkaitan dengan rahasia alam semesta yang baru saja ditemukan para ilmuwan akhir-akhir ini?" Dia menjawab:

"Saya pikir, hal ini terlihat sangat misterius bagi saya, hampir tidak dapat dipercaya. Saya sungguh berpikir apa yang Anda katakan itu benar. Buku itu sungguh luar biasa, saya setuju. "

Ya, apa yang dapat dikatakan para ilmuwan? Mereka tidak dapat menghubungkan pengetahuan yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW dan yang tertulis di dalam al-Quran untuk seluruh umat manusia atau ahli ilmiah pada masa lalu, sebab semua ilmuwan tidak menyadari akan rahasia semua ini. Terlebih lagi, semua manusia tidak dapat menjelaskan tetapi untuk menghubungkan pengetahuan itu untuk beberapa kekuatan bumi. Ya, inilah petunjuk dari Allah yang diturunkan kepada utusan-Nya, Nabi Muhammad SAW yang buta huruf yang dibuat Allah sebagai tanda yang abadi untuk mengantarkan manusia sampai akhir zaman.

11. BAB 11 Geologi


Bagaimana Anda dapat membuktikan agama yang benar kepada siapa yang tidak berbicara bahasa Arab atau mengetahui sesuatu tentang kelancaran al-Quran yang tidak dapat ditiru atau ada bandingannya? Apakah hanya dengan cara itu mereka mempelajari bahasa Arab ini dan untuk pemilik ilmu pengetahuan? Jawabannya "tentu tidak". Allah Yang Maha Agung dan Maha Mulia telah menunjukkan rahmat-Nya kepada mereka dan kepada generasi lain dengan menurunkan bukti yang tepat kepada seluruh manusia, terlepas dari perbedaan di antara mereka seperti ras, bahasa, dan waktu.

Kami bertemu dengan Profesor Palmer, salah satu ahli geologi terkemuka di Amerika Serikat. Dia mengepalai sebuah panitia yang mengatur ulang tahun perkumpulan atau Perhimpunan Ahli Geologi Amerika. Ketika kami bertemu dengannya, kami menunjukkan keajaiban ilmiah beberapa ayat al-Quran dan Hadis Nabi, di mana dia sangat heran dan kaget. Saya ingat sebuah anekdot yang menyenangkan. Ketika menunjukkannya bahwa al-Quran menyebutkan bagian terdekat dan dinyatakan di dekat Yerusalem, di mana peperangan yang terjadi di antara Persia dan Romawi. Allah Yang Maha Agung dan Maha Mulia berfman:

"Alif Laam Miim, telah dikalahkan bangsa Romawi di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang. " (QS ar Ruum: 13)

Kata "adna" bisa berarti yang terdekat atau terendah. Penafsir al-Quran, yang kemungkinan Allah senang dengan mereka yang disebutkan "adnal ardhi"' yang berarti daerah terdekat dengan Jazirah Arab. Akan tetapi arti kedua itu juga menyebutkan di sana. Dengan cara inilah al-Quran memberikan satu kata yang memiliki banyak arti, sebagaimana yang digambarkan Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya:

"Saya telah diberi banyak kata yang meliputi banyak hal. " (HR Bukhari-Muslim)

Ketika kami menanyakan bagian bumi yang rendah, kami mendapatkan bahwa hal ini memiliki tempat yang sama persis sebagai saksi peperangan yang mana Ro­mawi terkalahkan. Ketika kam.i memberitahu Profesor Palmer tentang hal ini, dia menandingi sebelum berkata bahwa ada beberapa daerah lain yang lebih rendah daripada yang disebutkan dalam ayat al-Quran. Dia memberi contoh nama daerah lain itu di Eropa dan Amerika. Kami meyakinkannya bahwa informasi kami itu teruji dan tepat. Kami menunjukkannya globe topografi yang menunjukkan bagian yang tinggi dan rendah. Dia mengatakan bahwa hal ini akan mudah dengan globe untuk memastikan tempat terendah di bumi. Dia memutar tangan globe dengan tangannya dan memusatkan tanda pada daerah dekat Yerusalem. Untuk kebenarannya, ada tanda panah kecil yang menonjol menghadap ke arah area itu dengan kata-kata: "Daerah yang terdekat yang menghadap ke bumi."

Profesor Palmer dengan cepat mengakui bahwa informasi kami memang tepat. Dia meneruskan pembicaraan bahwa negeri ini memang yang terdekat dengan bumi. Profesor Palmer berkata: "Hal ini terjadi di daerah Laut Mati yang ada di atasnya sini dan cukup menarik dengan diberi nama di atas globe: "Negeri yang terdekat di dunia. " Sehingga hal ini didukung oleh tafsiran kata-kata yang kritis. "

Profesor Palmer lebih heran lagi ketika menemukan al-Quran berbicara tentang zaman dulu dan menggambarkan bagaimana awal mula penciptaan, bagaimana bumi dan langit diciptakan, bagaimana air memancar terus dari tempat terdalam di bumi, bagaimana gunung ditegakkan di atas daratan, bagaimana tumbuh-tumbuhan dimulai, bagaimana bumi sekarang, menggambarkan gunung-gunung fenomena alam, serta perubahan yang ada di permukaan bumi sebagai saksi di Jazirah Arab. Hal ini bahkan digambarkan masa depan daratan Arab dan masa depan daratan seluruh bumi ini. Dengan hal ini, Profesor Palmer mengakui bahwa al-Quran adalah kitab yang menakjubkan yang menggambarkan masa lalu, sekarang, dan masa depan.

Seperti ilmuwan lain, Profesor Palmer pada mulanya ragu-ragu, tetapi tidak lama kemudian dia datang dengan pendapatnya. Di Kaim, dia mempresentasikan hasil penelitiannya yang berhubungan dengan aspek yang tidak dapat ditiru dari ilmu pengetahuan tentang geologi yang terdapat di dalam al-Quran. Dia mengatakan bahwa dia tidak mengetahui bahwa seni pernyataan dalam bidang keilmuan selama zaman Nabi Muhammad SAW. Namun, dari apa yang kita ketahui tentang pengetahuan dan peralatan yang hanya sedikit pada saat itu, niscaya kita dapat menyimpulkan bahwa al­Quran adalah cahaya yang hebat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW Di sini Profesor Palmer menyimpulkan dengan kata-katanya sebagai berikut:

"Kami membutuhkan penelitian sejarah sebelum pertengahan timur tradisi lisan untuk mengetahui apakah kenyataan itu berhubungan dengan peristiwa sejarah yang telah dilaporkan. Jika tidak ada catatan, hal ini diperkuat dengan kepercayaan bahwa Allah menurunkannya melalui Nabi Muhammad SAW dengan sedikit pengetahuannya dan kita hanya menemukan untuk diri kita pada akhir-akhir ini. Kita melihat kelanjutan dialog dengan topik ilmu pengetahuan menurut al-Quran dalam konteks geologi. Terima kasih banyak. "

Sebagaimana Anda lihat, inilah salah satu tokoh besar dalam bidang geologi di dunia sekarang ini, yang datang dari Amerika Serikat, dia masih mernbutuhkan seseorang untuk menunjukkan kebenaran kepadanya. Orang Barat dan orang Timur yang tinggal di tengah­tengah peperangan antara agama dan ilmu pengeta­huan. Akan tetapi, peperangan ini tidak dapat dielakkan sebab semua pesan itu sebelumnya telah berubah. Oleh karena itu, Allah mengutus Nabi Muhammad SAW dengan Islam yang menawarkan kebenaran yang telah dirusak.

Seseorang mungkin bertanya: Bagaimana orang­orang ini menerima apa yang kita katakan kepada me­reka ketika kita secara jasmaniah orang-orang bawahan dan kita tidak mengikuti agama kita dengan taat? Jawaban saya untuk mereka adalah pengetahuan yang menambah keinsafan dari seseorang yang memperolehnya. Pengetahuan orang-orang itu peduli hanya untuk melihat kenyataan, tidak hanya pada gambar. Kekayaan Islam sekarang ini tepat dengan ilmu pengetahuan ini dan kemajuan ilmiah. Ilmu pengetahuan modern dapat tetap menundukkan kepalanya dalam penghormatan kepada kitab Allah dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.

Sifat dasar dari masa purba, al-Fitrah, yang mana Allah menciptakan manusia, tidak mencapai ketenangan kecuali dengan cara Islam. Orang itulah yang tidak memiliki iman yang terus-menerus yang dipenuhi rasa gelisah dan bingung. Terlebih lagi suasana kebebasan di Barat membantu ilmuwan Barat untuk mengekspresikan apa yang mereka percayai tanpa takut maupun malu. Kami mendengar mereka dalam beberapa tahap pengakuan dan penegasan keajaiban saat ini, al-Quran yang mengingatkan kehidupan sampai akhir zaman.

10. BAB 10 Geologi dan Asal Usul Bumi

Profesor Alfred Kroner berkata: ". . . bahwa beberapa pernyataan yang dibuat pada saat tidak dapat ditunjukkan, tetapi metode ilmiah modern sekarang pada poslsi yang membuktikan apa yang dikatakan Muhammad 1400 tahun yang lalu. "

Kami menghadirkan kepada Anda Profesor Alfred Kroner, salah satu ahli geologi terkenal dunia. Dia adalah ahli geologi dan Ketua Jurusan Geologi Institut Geosciences, Universitas Johannes Gutterburg, Mainz, Jerman. Kami bertemu dengannya dan menunjukkan beberapa ayat al-Quran dan Hadis Nabi Muhammad SAW Dia mempelajari dan memberikan komentarnya dan kemudian kami mendiskusikan hal ini bersamanya.

Profesor Kroner berkata: "Pikirkan tentang beberapa pertanyaan ini dan pikirkan Nabi Muhammad itu datang dari mana, dia datang dari suku Badui.2) Saya pikir, semuanya itu hampir tidak mungkin dia dapat mengetahui segala hal seperti asal-usul alam semesta secara umum, sebab ilmuwan baru dapat menentukan hal itu pada tabun-tahun terakhir dengan metode yang sangat rumit dan teknologi yang canggih untuk hal ini. "

Profesor Kroner memilih contoh dari al-Quran yang membuktikan kepadanya bahwa al-Quran tidak datang dari Nabi Muhammad SAW Contoh yang diambil Profesor Kroner ini adalah sebuah gambaran dari al­Quran yang membuktikan kenyataan bahwa alam semesta ini dimulai dalam satu kesatuan yang benar­benar ada. Allah Yang Maha Agung dan Maha Mulia berfiman: 

"Dan apakah orang orang kafir itu tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" (QS al-Anbiyaa : 30)

Arti "ratgan" pada ayat ini, sebagaimana Ibnu Abbas, mujahid dan yang lainnya berkata, Allah akan senang dengan semuanya akan mereka, langit dan bumi yang ditancapkan bersama atau paduan atau campuran yang bersama, kemudian mereka dipisahkan dari satu dengan yang lain. Profesor Kroner menggunakan hal ini sebagai contoh untuk membuktikan bahwa tidak ada manusia yang hidup pada masa Nabi Muhammad SAW yang dapat mengetahui hal ini.

Profesor Kroner menyatakan: "Seseorang yang tidak tahu sesuatu tentang fisika nuklir 1400 tahun yang lalu, saya pikir, tidak dapat dalam posisi ini untuk mengetahui dari pemikirannya sendiri untuk kejadtan bahwa bumi dan langit memiliki asal-usul yang sama atau beberapa pertanyaan yang lain yang kami diskusikan di sini."

Profesor Kroner, hal ini terlihat oleh kita, bahwa dia memiliki pembawaan yang bersifat mengelak. Sebagai contoh, kami menyatakannya untuk menggambarkan kondisi geologi Arab. Apakah Arab itu penuh dengan kebun buah-buahan dan sungai? Dia berkata: "Selarna zaman es dan telah diketahui lebih jauh bahwa gunung es yang terapung di kutub utara secara perlahan bergerak menuju ke selatan. Ketika gunung es kutub itu secara relatif mendekat ke Jazirah Arab, cuaca akan berubah dan negara Arab akan menjadi satu dari daerah yang paling hijau dan paling basah di dunia. Kami bertanya kepadanya: "Apakah Arab itu akan menjadi daratan yang dipenuhi dengan kebun buah-buahan dan sungai?" Dia menjawab: "Ya, hal ini adalah fakta ilmiah."

Hal ini mengherankan kami, dan kami heran bagaimana dia membuat pernyataan ini sebagai fakta ilmiah padahal hal ini berhubungan dengan masa depan dan kami bertanya: "Mengapa?" Dia menjawab: "Sebab zaman es pada dasarnya telah dimulai. Dan kita dapat melihat es yang bergerak sangat perlahan, sekali lagi, dari kutub Utara menuju ke selatan. Pada kenyataannya, es di kutub sekarang mendekati Jazirah Arab secara perlahan. Kita dapat melihat tanda es ini dari badai salju yang menyerang bagian utara Eropa dan Amerika setiap musim dingin. Para ilmuwan telah melihat tanda-tanda lain dan informasi yang menunjukkan dimulainya zaman es. Inilah fakta ilmiah. "

Kami mengatakan kepadanya: “Apakah yang baru saja Anda sebutkan itu hanya diketahui ilmuwan setelah penelitian yang lama dan dengan bantuan peralatan tertentu. Tetapi kami telah mendapatkan yang Anda sebutkan itu dari Nabi Muhammad SAW 1400 tahun yang lalu. Beliau bersabda di dalam hadisnya yang diteruskan di dalam Shahih Muslim.

"Hari kiamat itu tidak akan datang kepada kita sampai daratan Arab itu sekali lagi akan menjadi padang rumput dan dipenuhi dengan sungai. "

Pada pokok persoalan ini kami bertanya kepada Profesor Kroner: "Siapa yang mengajarkan Nabi Muhammad SAW bahwa daratan Arab itu sekali lagi akan dipenuhi dengan kebun buah-buahan dan sungai?" Dia langsung menjawab: "Bangsa Romawi". Hal ini mengingatkan kami akan kemampuan Profesor Kroner untuk mengelak. Kami bertanya kepadanya pertanyaan lain: "Akan tetapi siapa yang memberitahukan Nabi Muhammad SAW bahwa daratan Arab sekali lagi akan menjadi padang rumput dan dipenuhi dengan sungai?" Prof Kroner menjadi mengelak jika malu, akan tetapi sewaktu atau pada saat dia dihadapkan dengan kebenaran, dia cukup berani untuk menyatakan pendapatnya secara blak-blakan dan dengan demikian dia menjawab: Ia dapat mengetahuinya hanya melaui petunjuk dari yang di atas.

Akhirnya, setelah kami berbicara dengannya, dia membuat komentar sebagai berikut:

 “Jika Anda menggabungkan semua ini dan menggabungkan semua pernyataan itu maka di dalam al-Quran juga ada ayat yang berhubungan dengan bumi dan formasi dari bumi dan ilmu pengetahuan secara umum, Anda dapat mengatakan secara mendasar bahwa pernyataan itu dibuat dalam beberapa cara yang benar. Mereka sekarang dapat ditegaskan dengan metode ilmiah dan pada cara yang dapat Anda katakan bahwa al-Quran adalah buku teks ilmu pengetahuan yang simpel dan sederhana untuk orang yang sederhana. Pernyataan itu dibuat pada saat atau zaman yang tidak dapat dibuktikan dengan metode modern secara ilmiah yang sekarang pada posisi yang dapat ditunjukkan dengan apa yang dikatakan Nabi Muhammad 1400 tahun yang lalu."

Allah berfirman:

"Al-Quran ini tidak lain hanyalah peringatan bagi semesta alam. Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran) berita al-Quran setelah beberapa waktu lagi. " 

(QS Shaad : 87-88)

2). Muhammad tidak dilahirkan dari Suku badui, tetapi dilahirkan dari suku perkotaan. yaitu Bani Hasyim.

09. BAB 9 Otak Besar

Allah berfirman di dalam al-Quran tentang salah satu kejahatan orang kafir yang melarang Nabi Muhammad SAW untuk shalat di Ka'bah:

"Ketabuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubun-nya, (yaitu ) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka. " 

(QS al -Alaq : 15 -16)

Mengapa al-Quran menggambarkan bagian depan kepala sebagai pembohongan dan perbuatan dosa? Mengapa al-Quran tidak mengatakan bahwa seseorang itu berbohong dan melakukan dosa? Apakah ada hubungannya antara bagian depan kepala dan kebohongan dan perbuatan penuh dosa?

Jika kita melihat tengkorak bagian depan kepala, kita akan mendapatkan atau menemukan daerah prefrantal pada otak besar. Apa yang fisiologi katakan kepada kita tentang fungsi daerah ini? Sebuah buku yang berjudul Essentials of Anatomy Physiology menyatakan tentang daerah ini: "Motivasi dan tinjauan ke masa depan untuk merencanakan dan memulai atau memprakarsai pergerakan yang terjadi di bagian depan dari cuping garis depan, daerah prefrantal. Ini adalah daerah dari gabungan atau kumpulan kulit otak." Buku ini juga menyatakan: "Dalam hubungannya dengan keterlibatannya di dalam motivasi daerah prefrantal juga dipikir untuk dijadikan pusat fungsi untuk penyerangan."

Sehingga daerah otak besar ini bertanggung jawab untuk merencanakan, memotivasi, dan memulai perbuatan baik maupun buruk dan bertanggung jawab untuk menceritakan kebohongan dan mengatakan kebenaran. Oleh karena itu, sangat tepat menggambarkan bagian depan kepala sebagai kebohongan dan perbuatan penuh dosa ketika seseorang berbohong atau melakukan sebuah dosa sebagaimana yang ada di dalam al-Quran surat al-Alaq : 15-16. Para ilmuwan hanya menemukan fungsi daerah prefrantal ini pada 60 tahun terakhir, menurut Profesor Keith Moore.1)

1). Inilah contoh pengarang yang memberikan penafsiran dari tetes al-Quran yang mungkin terihat ada perbedaan yang tekenal dan disetujui atas arti atau maksud itu dan Allah mengizinkanNya. Intepretasi yang didasarkan pada pandangan ilmu eksak sangatlah tepat. Arti sebenamya dari ayat ini adalah sebuah kemarahan dari kebohongan dan kekejaman yang bertubi-tubi terhadap Nabi Muhammad SAW oleh pamannya Abu Jahal. Jidatnya akan dihitamkan pada saat hari kebangkitan sebagai balasan terhadap kata-kata dan perbuatan jahatnya (Tafsir Ibu Katsir).


08. BAB 8 Kulit Sebagai Panca Indera

Profesor Tejatat Tejasen mengucapkan kalimah "Laa illaha illallah Muhammad Rasul Allah." Pria ini mengucapkan kalimat shahadah. Dengan demikian dia menyatakan menjadi seorang Muslim. Hal ini terjadi selama Konferensi Kedokteran ke-5 yang diadakan di Riyadh, Saudi Arabia. Dialah Profesor Tejatat Tejasen, Ketua Jurusan Anatomi di Chiang Mai, Universitas Thailand. Dia sebelumnya Dekan Fakultas Kedokteran di Universitas yang sama.

Kami menunjukkan beberapa ayat al-Quran dan Hadis Nabi kepada Profiesor Tejasen yang sesuai dengan keahliannya dalam bidang anatomi. Dia memberi alasan bahwa mereka juga memiliki kitab dalam agama Budha yang menerangkan gambaran fase perkembangan embrio yang sangat akurat. Kami mengatakan kepadanya bahwa kami sangat senang dan tertarik untuk melihat gambaran itu dan belajar tentang kitab itu. Setahun kemudian, Profesor Tejasen datang ke Universitas King Abdul Aziz sebagai penguji dari luar. Kami mengingatkannya tentang pernyataan yang dibuatnya setahun yang lalu, tetapi dia minta maaf dan mengatakan bahwa pada saat dia membuat pernyataan itu tanpa mengetahui persoalan itu dengan pasti. Akan tetapi, ketika dia mencek Kitab Tripitaka, ternyata dia tidak menemukan pertalian dengan pokok masalah.

Atas dasar hal ini, kami menghadirkan sebuah kuliah tertulis Profesor Keith Moore tentang kecocokan antara embriologi modern dengan apa yang tertulis di dalam al-Quran dan Sunnah. Dan kami bertanya kepada Profesor Teja sen jika dia tahu tentang Profesor Keith Moore. Bahkan dia menjawab bahwa dia tentu tahu Profesor Moore dan menambahkan bahwa Profesor Moore adalah salah satu ilmuwan dunia yang terkenal dalam bidangnya.

Ketika Profesor Tejasen mempelajari artikel ini, dia juga sangat heran. Kami menanyakannya beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan keahliannya. Salah satu pertanyaan itu menyinggung tentang penemuan terbaru dalam hal dermatologi tentang sifat-sifat kulit sebagai salah satu alat panca indera.

Dinyatakan kepada Profesor Tejasen: "Anda akan tertarik untuk mengetahui isi kitab ini, kitab al-Quran, sebagai referensi pada 1400 tahun yang lalu yang menyinggung tentang persoalan hukuman bagi orang yang tidak beriman atau kafir yaitu akan masuk neraka yang dipenuhi api. Dalam hal ini dinyatakan bahwa ketika kulit mereka mengalami kerusakan, Allah membuat kulit lain untuk mereka sehingga mereka merasakan hukuman balasan di dalam neraka itu. Ini menunjukkan pengetahuan tentang bagian terakhir dari urat syaraf dalam kulit dan ayat tersebut artinya:

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kulit mereka hangus, Kami ganti mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. " (QS an-Nisa : 56)

Kami menanyakannya: "Jadi Anda setuju bahwa ini referensi tentang pentingnya bagian terakhir dari urat syaraf dalam perasaan kulit, 1400 tahun yang lalu?" Profesor Tejasen menjawab: "Ya, saya setuju."

Pengetahuan tentang perasaan kulit ini telah diketahui lama sebelumnya, sebab hal ini dikatakan jika seseorang berbuat salah, kemudian dia akan dihukum dengan menghanguskan kulimya dan kemudian AIlah akan menggantinya dengan kulit baru, yang menutupi mereka agar mereka tahu bahwa dia disiksa kembali. Hal ini berarti mereka tahu beberapa tahun lalu bahwa rangsangan perasaan sakit pasti ada di kulit, sehingga mereka akan diganti dengan kulit yang baru. Kulit adalah pusat kepekaan luka bakar. Oleh karena itu, jika kulit terbakar api seluruhnya, akan kehilangan kepekaannya. Dengan berdasar alasan inilah maka Allah akan menghukum orang-orang kafir di hari kiamat dengan mengembalikan kulit mereka ke keadaan semula secara terus menerus, sebagaimana Allah Yang Maha Agung dan Maha Mulia berfirman dalam al­Quran surat an-Nisa : 56.

Kami menanyakan kepadanya sebuah pertanyaan sebagai berikut: "Apakah mungkin ayat-ayat al-Quran ini datang dari Nabi Muhammad SAW dari sumber manusia?" Profesor Tejasen mengakui bahwa ayat-ayat al-Quran tidak mungkin bersumber dari manusia. Akan tetapi dia masih menanyakan tentang sumber ilmu pengetahuan itu dan dari mana Nabi Muhammad kemungkinan menerima ayat-ayat itu? Kami menjawab: "Dari Allah, Yang Maha Agung dan Maha Mulia." Kemudian dia bertanya: "Siapakah Allah itu?" Kami menjawab: "Dia adalah pencipta semua yang ada di jagat raya ini. Jika Anda mendapatkan kebijakan kemudian hal ini hanya datang dari satu-satunya Yang Maha Bijaksana. Jika anda menemui pengetahuan dalam pembuatan alam semesta ini, Dialah pencipta alam semesta, satu ­satunya Yang Maha Mengetahui. Jika Anda mendapatkan kesempurnaan komposisi ciptaan-Nya, inilah bukti bahwa Dialah Yang Maha Sempurna. Dan jika Anda mendapatkan kemurahan hati kemudian memberikan kesaksian ini pada kenyataan bahwa penciptaan itu dimiliki sebagai satu kesatuan tata tertib dan menghubungkan bersama dengan kuat, kemudian inilah bukti bahwa inilah ciptaan Sang Pencipta, Allah Yang Maha Agung dan Maha Kuasa.

Profesor Tejasen setuju dengan apa yang kami terangkan kepadanya. Dia kembali ke negaranya di mana dia menyampaikan beberapa perkuliahan tentang pengetahuan barunya dan penemuannya. Kami telah memberikan informasi kepada lima orang mahasiswa yang kemudian masuk Islam sebagai hasil dari perkuliahan ini. Kemudian pada saat Konferensi Kedokteran ke-5 yang diselengagrakan di Riyadh, Profesor Tejasen mengikui seri perkuliahan tentang tanda-tanda kedokteran dalam al-Quran dan Sunnah. Profesor Tejasen menghabiskan empat hari dengan beberapa perkuliahan, Muslim dan non-Muslim, membicarakan tentang fenomena di dalam al-Quran dan Sunnah. Pada sesi akhir itu, Profesor Tejasen berdiri dan berkata:

 "Pada hari ketiga tahun-tahun terakhir ini, saya menjadi tertarik mempelajari al-Quran yang mana Syeikh Abdul Majid az-Zindani berikan kepada saya. Tahun lalu, saya mendapati tulisan Profesor Keith Moore terakhir dari Syeikh. Dia meminta saya menerjemahkan ke dalam bahasa Thai dan memberikan sedikit kuliah kepada Muslim di Thailand. Saya telah memenuhi permintaannya. Anda dapat melihatnya dalam video tape yang saya berikan kepada Syeikh sebagai sebuah hadiah. Dari penelitian saya dan apa yang saya pelajari secara keseluruhan dalam konferensi ini, saya percaya bahwa semuanya yang telah tertulis di dalam al­Quran pasti sebuah kebenaran, yang dapat dibuktikan dengan peralatan ilmiah. Sejak Nabi Mubammad SAW yang tidak dapat membaca maupun menulis, Muhammad pasti seorang utusan yang menyiarkan kebenaran yang diturunkan kepadanya sebagai seorang yang dipilih oleh Sang Pencipta. Pencipta ini pasti Allah atau Tuhan. Oleh karena itu, saya berpikir inilah saatnya saya mengucapkan kalimat "Laa illaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah) Muhammad Rasul Allah (Muhammad adalah utusan Nya). "

Saya tidak hanya belajar dari pengetahuan ilmiah selama konferensi itu, tetapi juga kesempatan yang bagus bertemu dengan beberapa ilmuwan baru dan bertemu dengan mereka sebagai sesama peserta. Hal yang paling berharga yang saya peroleh ketika datang ke konferensi ini adalah saya mengucapkan kalimat "Laa ilaaha illallah, Muhammad Rasul Allah," dan saya menjadi seorang Muslim.

Kebenaran itu datangnya dari Allah sebagaimana firmannya di dalam al-Quran: 

"Dan orang-orang yang diberi ilmu (Ahli Kitab) berpendapat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itulah yang benar dan menyuruh (manusia) kepada jalan Tuhan Yang Maha Perkara lagi Maha Terpuji. " (QS Saba': 6)

13 April 2013

07. BAB 7 Munculnya Penyakit Baru

Akibat Penyebaran Gatal

Profesor TVN Persaud berkata: "Tiidak ada kesulitan dalam pemikiran saya yang berkenaan bahwa ini adalah sebuah wahyu dari Tuhan atau petunjuk yang diturunkan kepadanya dengan pernyataan sebagai berikut.

Kami menghadirkan kepada Anda Profesor TVN Persaud, ahli anatomi, ahli kesehatan anak-anak, dan ahli ginekologi kebidanan dan ilmu reproduksi di Universitas Manitoba, Winniverg, Menitoba Kanada. Di sana, ia menjabat Ketua Jurusan Anatomi selama 10 tahun. Profesor Keith Moore memperkenalkan Prof. Persaud kepada kami dan mengira bahwa ada tiga pemikiran bebas sarjana dan ilmuwan yang mana keasyikan utamanya akan pencarian kebenaran. Profesor Persaud adalah salah satu dari semua itu. Dia seorang yang terkenal dalam bidangnya dan penulis maupun edi­tor dari 22 buku dan telah diterbitkan lebih dari 181 dokumen ilmiah. Tahun 1991, dia menerima JCB Grant Award dari Asosiasi Ahli Anatomi Kanada. Dia juga memasukkan beberapa ayat al-Quran dan Hadis Nabi di dalam bukunya yang dia presentasikan pada beberapa konferensi yang dia ikuti. Di bawah ini salah satu hadis yang dipakai Profesor Persaud:

Ketika janin telah melewati 42 malam, Allah menurunkan malaikat untuk membentuk dan menciptakannya pendengaran, penglihatan, kulit, daging  dan tulang. Kemudian malaikat itu bertanya, Ya Allah laki­ laki atau perempuankah. Dan Allah memutuskan apa yang Dia kehendaki dan malaikat memeriksanya (Shahih Mutir)

Gambar yang menunjukkan janin berumur 35 hari tidak membentuk bentuk manusia. Dengan adanya gambar  tersebut menunjukkan gambar janin yang sama pada saat berumur 42 hari. Profesor Persaud lebih lanjut berkata, kita ddak dapat melihat bentuk manusia. Kami melihat gambar ilustrasi ini dibuat oleh CIBA, yang menggambarkan janin yang berumur 42 hari. Satu minggu kemudian, selama minggu ketujuh, setelah hari ke-42, gambar berubah lebih sempuma. Hadis Nabi yang berhubungan dengan hal ini yaitu:

Ketika janin telah melewati 42 malam, Allah menurunkan malaikat untuk menentukan dan menciptakannya pendengaran, penglihatan, kulit, otot daging, dan tulang.

Profesor Persaud mempresentasikan beberapa penemuannya yang berkenaan hubungan antara al­Quran dan Sunnah dengan ilmu pengetahuan modern. Di bawah ini hadis lain yang dipelajari Profesor Persaud dan membuatnya subjek dari salah satu presentasinya:

“Jika hal yang cabul yang ada di antara masyarakat dan kemudian tampak sebagai hal yang umum dan dipraktikkan secara terbuka, wabah dan penyakit baru yang tidak ada sebelum hal itu berkembang di antara mereka. " (HR Ibnu Majah dan Hakim).

Mari kita lihat penjelasan Profesor Persaud dari hadis ini. Hal ini dapat diterima secara luas bahwa penyakit ini berubah di dalam leher rahim yang berhubungan dengan umur wanita, frekuensi hubungan, dan jumlah pasangan. Beberapa ahli epidemiologi mempelajari yang mengindikasikan secara jelas sebuah hubungan secara signifikan antara kedapatan perkalian pasangan seksual dengan tingginya terjadinya terkena kanker leher rahim. Akibat dan bahayanya dari hubungan seksual dengan siapa saja dan penyimpangan seksual yang dipraktikkan pernah diperlihatkan di dalam hadis ini pada 14 abad yang lalu. Kata "kekotoran" meliputi perzinahan, persetubuhan di luar nikah. Saya katakan: homoseksual, sifat kebinatangan, dan semua perbuatan seksual yang tidak wajar. Hal ini tidak dapat dipandang dari segi apa pun secara luas, bahwa kita harus mempertimbangkan Herpes dan HIV/AIDS sebagai contoh dari penyakit baru lain dan pada kenyataannya pada saat ini penyaldt baru bagi kita tidak memiliki obat.

Sekarang kita dapat memahami arti dari hadis ini, sebab homoseksual, pelacuran, dan hal yang cabul menjadi menyebar luas dan bahkan dilegalisasikan di beberapa negara Barat. Tidak lama beberapa tahun setelah revolusi seksual yang menimbullcan penyakit itu, Profesor Persaud membicarakan tentang menyebar luasnya penyakit itu seperti HIV/AIDS merupakan permasalahan kesehatan yang serius sekarang ini. Kata­kata Nabi Muhammad SAW itu memang benar. AIDS adalah contoh nyata dari penyakit yang tidak ada pada generasi sebelumnya, tetapi sekarang berkembang pada angka yang mengkhawatirkan. Sekarang, sebagian besar masyarakat khawatir jika mereka kemungkinan tertular.

Kita harus berterima kasih kepada Profesor Persaud atas usahanya. Kemudian kami menanyakan pendapat Profesor Persaud yang sudah terkenal tentang fenomena ini dan yang telah dia teliti, lalu dia menyatakan:

“Hal ini terlihat bagi saya bahwa Muhammad adalah orang yang sangat luar biasa. Dia tidak dapat membaca maupun menulis. Pada kenyataannya, dia seorang yang buta huruf. Kita berbicara pada 14 abad yang lalu. Kamu memiliki seorang buta huruf yang membuat pernyataan sangat besar dan pernyataan yang menakjubkan kecermatannya tentang keilmiahannya. Saya secara pribadi tidak dapat mengetahui bagaimana hal ini bisa menjadi kesempatan belaka yang terlalu banyak kecermatannya seperti Profesor Moore. Tidak ada kesulitan dalam pikiran saya mengenai wahyu yang hebat itu yang diturunkan kepadanya dengan per­nyataan pernyataan ini.

Al-Quran adalah sebuah kitab, petunjuk, kebenaran, bukti dan kebenaran yang abadi bagi kita sampai akhir zaman.